Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk memperbaiki data dan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi.
Mentan mengatakan bahwa Jokowi memberikan waktu selama dua hingga tiga bulan untuk mengatasai permasalahan tersebut.
Jokowi juga meminta agar program dan konsep penyaluran pupuk bersubsidi dibenahi. Pembenahan itu bertujuan agar implementasi pupuk bisa dilakukan secara tepat waktu, tepat sasaran, tepat penerima dan tepat lahan.
Sementara itu, Mentan Syahrul mengungkap data terkait kebutuhan pupuk subsidi secara nasional mencapai di atas 20 juta ton.
Namun, anggaran yang tersedia hanya mampu untuk mengalokasikan pupuk subsidi sebanyak 8-9 juta ton. Maka dari itu, pihaknya akan bekerja maksimal agar penyaluran pupuk subsidi efektif dan tepat sasaran.
'Kebutuhan pupuk kita sangat besar. Kalau dalam rencana RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) di atas 20 juta (ton). Kesiapan anggaran kita hanya mampu mencapai 8 mendekati 9 juta ton. Oleh karena itu bapak Presiden memerintahkan pada kami tidak boleh pupuk kurang,' ujar Mentan Syahrul.
'Yang harus dibenahi yang pertama adalah program dan konsepsinya harus betul-betul menggigit. Jadi tidak di awang-awang terlaksana sampai di lapangan, terlaksana sampai di petani yang ada sesuai dengan waktu dan ketepatan yang ada,' lanjutnya.
2023-03-31 14:35:42
2023-03-31 14:13:14
2023-03-31 14:00:07
2023-03-31 13:16:39
2023-03-31 12:42:40
2023-03-31 12:31:15